Rumus susut pengeringan. Kerupuk 4. Rumus susut pengeringan

 
 Kerupuk 4Rumus susut pengeringan  Latar Belakang Perhitungan susut energi pada jaringan distribusi listrik merupakan salah satu perhitungan yang rumit dalam Susut pengeringan = W 0 – W 1 x 100% W 0 D

sari larut air, susut pengeringan, kadar abu, dan kadar cemaran logam (Pb, Cd, Hg) pada simplisia daun P. Penjemuran gabah pada lantai jemur (lamporan) adalah cara pengeringan gabah secara alami yang praktis, murah, sederhana dan umum digunakan oleh para petani. PEMBAHASAN SUSUT PENGERINGAN. Pada gambar di bawah dapat dilihat hubungan peningkatan regangan susut εsh terhadap waktu. 5613 10,0805 59,0011 6,35% besar alat pengeringan menggunakan udara sebagai media pemindah panas dan juga pengangkut uap air yang berhasil diuapkan. RGB dengan rumus sebagai berikut:. BAB II Atterberg Limit 2. 57% dan 0. Manisan buah 7. a. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10. Percobaan dilakukan secara duplo, perbedaannya tidak kurang dari 0,25% (Depkes RI, 2000:13). . hitung persentase susut pengeringan dengan menggunakan rumus : 3. Susut Pengeringan Susut pengeringan merupakan suatu metode untuk mengetahui kandungan lembab dalam patch. Selengkapnya dbahas di bawah ini. Kemudian ditimbang dan dihitung rendemennya dengan rumus (Aminah dkk. Rumus susut pengeringan adalah (bobot awal – bobot akhir) x100% Bobot awal. I. Pembalikan dilakukan sekali 2 (dua) jam. Daun P. Pengukuran sisa zat dilakukan pada pengeringan temperature 105°C selama 30 menit atau sampai berat konstan dan dinyatakan dalam metode persen (metode gravimetri) ( 5 ). Susut pengeringan Uji parameter ini memperlihatkan berapa banyak senyawa yang terkandung pada ekstrak dan hilang atau mudah menguap pada proses pengeringan. Nilai susut pengeringan tersebut menunjukkan banyaknya kandungan zat-zat menguap dalam ekstrak. Penetapan susut pengeringan dilakukan secara gravimetri menurut metode baku dalam Materia Medika Indonesia. artinya kadar air yang terkandung < 10%. Di karenakan dekatnya bahan dengan sumber pemanas dari a. C kemudian. PE7BA(A,AN. Nilai kadar sari larut air daun P. Kecuali dinyatakan lain, sebanyak 1 g sampai 2 g zat ditetapkan pada temperatur 105°C selama 30 menit atau sampai bobot tetap. Sedangkan parameter non 11 fspesifik adalah parameter yang diuji pada semua jenis simplisia seperti kadar air, kadar abu, dan susut pengeringan. Sedangkan pengeringan dengan sinar matahari menghasilkan susut bobot sebesar 785,00 gram atau serta dengan 78,50%. Berdasarkan hasil penelitian susut pengeringan yang telah dilakukan dengan tiga cara pengeringan yaitudikering anginkan (9,4368%), matahari (9,2102%), oven (9,1147%) dan berdasarkan hasil perhitungan anova terhadap susut . Susut pengeringan rata-rata adalah 24,39%. Berikut ilustrasi susut pengeringan dari simplisia. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya zat yang mudah menguap, dalam hal ini adalah air. Kadar air dari perlakuan pengeringan panas buatan. o . 2 Tahap Pengujian Susut Pengeringan. berbagai tingkat suhu pengeringan yaitu 30 0C, 55 0C, 80 C dan 105 C menunjukkan bahwa suhu pengeringan mempengaruhi stabilitas dimensi. Susut Pengeringan (%) 1 14,00 2 14,00 3 15,00 Range Susut Pengeringan 14,00-15,00 Persentase susut pengeringan ekstrak jamu pegal linu sebesar 14,33%. NS = nilai sisa, salvage value, resale value. Kadar abu total sebesar 2,46%, sedangkan kadar abu tidak larut asam sebesar 0,049%. Waktu: 45 menit. Kata Kunci : Ekstrak daun Insulin, Granul, Mutu Fisik. Rumus susut pengeringan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Susut Pengeringan = ( (Berat Basah – Berat Kering) / Berat Basah) x 100%. Proses ini sebenarnya membutuhkan proses pemanasan 4-5 jam, namun karena keterbatasan waktu kami hanya memanaskan sampai mendidih. 2 9 4040. 8. Rumus - Susut Pengeringan (LoD/Loss on Drying) bobot basah−bobot kering % LoD = x 100 % bobot basah - Kadar Lembab MC/Moisture content)PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, KADAR SARI LARUT ETANOL, DAN HARGA Rf Hasil Perhitungan Susut Pengeringan Simplisia 1 6,70% 2 6,80% 3 6,72% Replikasi Hasil Susut Pengeringan Rata-rata = 6,7 + 6,8 + 6,72 = 6,74 3 Hasil Perhitungan Kadar Abu Simplisia W krus kosong W bahan W krus + abu (gram) (gram) (gram) 1. Pembahasan Praktikum kali. TUJUAN PERCOBAAN - Dapat memahami cara penetapan susut pengeringan - Dapat melakukan penetapan susut pengeringan. Oleh karena itu, sistematika praktikum pengeringan ini Kandungan air dari suatu bahan akan menurun karena adanya pengeringan, sedangkan kandungan air yang hilang akan semakin meningkat seiring dengan penambahan waktu. D = 1. Alat tipe 1: 100 rpm. =0,026 (<0,05), yang berarti H o ditolak atau rata-rata susut pengeringan untuk ketiga cara pengeringan itu adalah berbeda nyata. Rumus susut pengeringan dinyatakan dalam %b/b sebagai berikut:. Susut pengeringan 11,26 3,51 ˂ 11% Logam Pb 0,27 0,30 ˂ 10 mg/kg Logam Hg < 0,001 < 0,001 ˂ 0,001 mg/kgasam dalam simplisia sebesar 4,242% dan dalam ekstrak sebesar 2,518%. Distribusi Ukuran Granul 1. kembang susut yang tinggi dapat mengurangi nilai pakai dari kayu tersebut, atau mengurangi ragam penggunaannya. Dalam hal ini,B. Susut pengeringan adalah hasil dari pengeringan bobot sampel basah dikurangi dengan bobot sampel kering (setelah pemanasan) pada suhu 1050C. Kemudian dimasukkan cawan dalam desikator hingga suhuTujuan dari susut pengeringan adalah untuk memberikan batas maksimal (rentang) besarnya senyawa yang hilang selama proses pengeringan, nilai atau rentang yang diperbolehkan terkait dengan kemurniaan dan kontaminasi (Agoes,2007) Adapun rumus yang digunakan untuk menghitun kadar sari dan susut pengeringan yaitu; a. 8. Pengeringan pada kunyit (Curcuma Domestica Val. Pengeringan dengan ikatan-ikatan yang diberdirikan . Proses Ekstraksi 1) Maserasi Ditimbang serbuk simplisia daun gaharu sebanyak 25 gram, dimasukkan kedalam bejana kaca tambahkan dengan pelarut etanol 70% sebanyak 250 ml. Metode pengeringan yang digunakan adalah pengeringan dengan oven 50oC, pengeringan sinar matahari langsung dan kering angin. ,usut pengeringan. Susut Pengeringan Rumus Susut Pengeringan % Susut Pengeringan didinginkan dalam desikator dan = e. Penelitian ini. B. Metode destilasi 3. R. alir, susut pengeringan, dan kompresibilitas menunjukkan bahwa hasil yang memenuhi standar yang ada diliteratur. ,usut pengeringan. Perhitungan Susut Pengeringan Serbuk Replikasi Berat serbuk (gram) Susut pengeringan (%) Pustaka (MMI, 1995) 1 5 8,5 < 10 % 2 5 8,7 3 5 8,6 Rata-rata 8,6 Perhitungan Kadar Abu Serbuk Biji Cola Perhitungan kadar abu menggunakan rumus sebagai berikut: % kadar abu = W(s) 100{W konstan (k +s) - W konstan (k)} 100. Hasil penelitian menunjukkanRumus susut pengeringan : % LOD = bobot granul basah – bobot granul kering X 100% bobot granul basah 4. Stabilitas dimensi pada kayu berbeda tiap jenis maupun arah seratnya yaitu radial, tangensial dan longitudinal. Letakkan sejumlah granul yang telah ditimbang (100 g) di ayakan (mesh 12, 14, 18, 20, dan 24) paling atas dengan diameter terbesar 3. 0037 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Tim Pelaksana Penyusunan Farmakope Indonesia Edisi VI. Metode gravimetri kadar air adalah salah satu teknik analisis yang digunakan untuk menentukan jumlah air dalam suatu sampel. Prinsip dari susut pengeringan adalah pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada temperatur 105C selama 30 menit atau sampai berat konstan, yang dinyatakan dalam nilai persen. gendarussa untuk mengetahui ciri-ciri khusus morfologi, ukuran. Persamaan yang digunakan untuk menghitung susut bobot adalah Susut bobot = − × 100 dimana: W = bobot awal bahan gram, Wa = bobot akhir bahan gram. Cara penetapannya dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan Farmakope Herbal Indonesia (2008). Kadar Air (FHI Edisi 1 169-171) Prosedur penetepan kadar air yang dijelaskan dalam Farmakope Herbal Indonesia sama dengan yang ada pada Materia Medika Indonesia yaitu menggunakan metode Destilasi dengan alat sterling Bidwell. Destilasi Minyak Atsiri: Minyak atsiri rimpang, batang dan daun laja gowah diperoleh dengan cara destilasi uap di Balai Penelitian. Karena yang dipanaskan udara maka dapat digunakan sumber panas c. %PDF-1. I. Krus dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, pijaran dilakukan pada suhuSusut Pengeringan Rumus susut pengeringan pada persamaan 8 (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995). gendarussa sampel Mojokerto lahan 1 adalah (14,84±0,10)%, sampel Mojokerto lahan 2 adalah (14,76±0,12)%, dan sampel Ponorogo adalah (14,81±0,14)%. Di samping itu terdapat lampiran-lampiran yang berisikan informasi dan. Susut pengeringan = berat sebelum pemanasan – berat akhir berat sebelum pemanasan X 100% Penetapan Kadar Abu Total Sebanyak 3 g serbuk simplisia yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselen yang telah dipijarkan dan ditara, diratakan. Suhu bola basah (T wb) c. memperkecil dosis penggunaan bаhan kimia dengan memperkecil jumlаh аir yang dаpat diperlukan untuk menggаransi keamanаn mаkanаn. a. Kata kunci. H. Simplisia diaduk selama 2 jam dengan. Parameter yang diukur meliputi penetapan susut pengeringan, kadar air, kadar abu total, abu tak larut asam, abu tak larut air, dan sisa pelarut ekstrak. bobot gel ditimbang dan dihitung menggunakan rumus susut pengeringan dandinyatakan dalam persen menggunakan metode gravimetri. Rumus umumnya adalah C n (H 2 O) n atau C n H 2n O n. Metode pemeriksaan mengacu pada metode yang tertera pada Departemen Kesehatan RI (2000) mengenai parameter standar ekstrak tumbuhan obat. Susut pengeringan adalah hasil dari pengeringan bobot sampel basah dikurangi dengan bobot sampel kering (setelah. Pengukuran sisa zat dilakukan. A B S T R A C T rumus: 10 L adalah batas (atau nilai rata-rata batas) susut pemijaran, dalam presentase. c. I. 01. Susut pengeringan dihitung dengan menggunakan rumus : (LOD) = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 x 100% (1) 2. Herbarium dibuat. A. Batch Drying Suatu pengeringan dimana bahan masuk ke alat pengering sampai pengeluaran hasil kering, kemudian baru dimasukkan bahan yang. Seperti namanya, pengeringan dilakukan menggunakan energi panas. wima. Alat yang dipergunakan untuk susut pengeringan adalah moisture balance. Dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, didinginkan lalu ditimbang. Pengeringan optimum adalah suhu 57,65°C selama 3 jam dengan nilai kandungan lembab 2,88%, kecepatan alir 11,27 g/detik, kompresibilitas 4,49%, kerapuhan granul 3,24%, kekerasan tablet 6,61 kg, dan kerapuhan tablet 0,32%. Serbuk daun tin Kesehatan Republik Indonesia, 2008). Hasil susut pengeringan EEUBL sampel Tawangmangu 1. Rumus susut pengeringan, yaitu: x 100% . 1 Pengeringan Pengeringan menurut James C Atuonwu (2011) pada dasarnya adalah proses pengurangan kadar air dari suatu bahan atau pemisahan yang relatif kecil dari bahan dengan menggunakan energi panas. Perhitungan susut pengeringan, susut pengeringan = (bobot awal-bobot akhir) / bobot awal x 100% (Handayani, 2017). PDF Available. Metode pengeringan 2. 1. 10%. AA=. Rendamen Ekstrak Etanol 96% Daun Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. Untuk zat yang. o . Jalankan ayakan selama 10 menit dan kemudian timbang kembali ayakan LOD (Loss On Drying) Prosedur. Bobot penyusutan atau susut pengeringan menjadi parameter suatu ekstrak untuk menjaga kualitas agar terhindar dari pertumbuhan jamur (Safitri, 2008). suhu lebur zat lebih rendah dari suhu penetapan, pengeringan dilakukan pada suhu antara. Proses . Kadar air perlu diketahui karena dapat mempengaruhi laju alir dan kompresibilitas yang berperan dalamLalu, sampel ditimbang gram dan masukan dalam botol timbang selanjutnya di keringkan dalam oven dengan suhu 105 C dalam waktu 30 menit lalu hitung bobot konstannya dengan menggunakan rumus susut pengeringan. Moisture balance adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur kadar kelembaban pada suatu zat atau bahan. 6K views 2 years ago SURAKARTA. 2. bab. 6. 19-3. Hasil penelitian: penetapan parameter non spesifik ekstrak etanol 60% daun belimbing wuluh menunjukan susut pengeringan simplisia 9,22±0,17%, kadar air ekstrak 6,45±0,16%, kadar abu total 7,68±0,20%, kadar abu tidak larut asam 3,49±0,18%, kadar logam Pb 0,46±0,25 ppm dan Cd 0,03±0,006 ppm, angka lempeng total < 10 CFU/gram dan tidak. HASIL DAN PEMBAHASAN . Proses maserasi didiamkan selama 7Persentase susut pengeringan dihitung dengan rumus: susut pengeringan= bobot ekstrak kering (g) bobot ekstrak basah (g) x 100% Penetapan kadar air Sebanyak 1 g ekstrak ditimbang dalam cawan yang telah ditara. Namun dalam upaya pengendalian ataupun perencanaan proses pengeringan sebaiknya operator maupun perancang memahami dengan baik karakter udara pengering. Simplisia diaduk selama 2 jam dengan menggunakan maserator kemudianpengeringan dianggap sebagai berat kandungan air yang terdapat dalam bahan yang menguap selama pemanasan. Pengeringan secara mekanis dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu : 1. 07% (Tabel 1). Hitung prosentase susut pengeringan dengan rumus : ×100% Persyaratan : uji dikatakan memenuhi syarat apabila susut Susut pengeringan adalah hasil dari pengeringan bobot sampel basah dikurangi dengan bobot sampel kering (setelah pemanasan) pada suhu 1050C. Tunggu hingga proses pengeringan selesai/telah mecapai bobot konstan (indikator berwarna hijau dan tertulis “Drying is over”) 7. 4 Uji susut pengeringan Terjadi penurunan yang signifikan (Sig. Ekstrak hidroalkoholik Gambar 1. Susut Pengeringan (% ) R ep 1 = 2. Uji susut penger. Susut Pengeringan Penetapan susut pengeringan merupakan persentase senyawa yang menghilang selama proses pemanasan (tidak hanya menggambarkan air. Share. Pengamatan yang dilakukan yaitu kadar air, susut bobot, densitas curah, dan kadar abu. 2 Ekstraksi 7 II. mengetahui susut pada saat pengeringan granul. Dampak susut kering pada konstruksi bangunan antara lain retak pada struktur bangunan dan penurunan level tanah. dinyatakan dalam porsen. Kedua metode ini menghasilkan susut pengeringan yang baik sesuai yang ditetapkan BPOM, yaitu lebih kecil dari pada 10% (BPOM, 2019). Penentuan susut pengeringan ini tidak hanya menggambarkan air. Pr in sip da ri su su t pe ng eri ng an ad ala h pengukuran sisa 4at setelah pengeringan pada temperatur 0'56 sela ma 30 menit atau sampai berat konstan% yang dinyatakan dalam nilai persen. Bobot Jenis . Susut pengeringan adalah persentase senyawa yang hilang selama proses. Data dan Contoh Perhitungan Susut Pengeringan 42 Lampiran 6. Berdasarkan Gambar. Hasil penetapan susut pengeringan ekstrak daun jati Bobot ekstrak (g) Susut Pengeringan (%) 2, 33 9,6 2, 34 10,0 2. Kadar air rata-rata adalah 22,57%. Rangkuman Rumus Anava N = jumlah subyek = P x n P = jumlah perlakuan n = banyaknya ulangan JKtot = jumlah kuadrat total = N J Y ij 2. Susut pengeringan rata-rata adalah 24,39%. Timbang berat kosong satu seri ayakan (penaraan) 2. Tentukan. Dalam rumus di atas, nilai berat basah dan berat kering harus dalam satuan yang sama, misalnya gram atau kilogram. 4% 2 6. Uji Daya Serap Kelembaban (Moisture uptake) Serapan kelembaban diuji dengan cara film polimer yang telah ditimbang disimpan dalam desikator pada suhu kamar selama 24 jam. Penentuan kadar susut pengeringan Ditimbang sebanyak 0,5 g ekstrak dalam cawan aluminium dangkal yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105ºC dan telah ditara. & aalah 4040. Tujuan dari adanya parameter non spesifik susut pengeringan adalah memberi batas maksimal tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan. Sifat gel4. Waktu proses erat kaitannya dengan laju pengeringan dan tingkat kerusakan yang dapat dikendalikan akibat pengeringan (Afrianti, 2008). f) Selanjutnya lakukan penimbangan kembali untuk mengetahui berat kering. C Ekstrak cair 5% dimasukkan kedalam piknometer dan diatur suhunya hingga 25. Kadar air ekstrak sebesar 5%. Karakterisasi ekstrak etanol meliputi karakteristik non spesifik yakni kadar air, kadar abu total, dan Hasil susut uji pengeringan metode kering oven yaitu 1,4 %, sedangkan pada metode sinar matahari tidak langsung didapatkan hasil 3,4 % dengan signifikansi 0,000 (< 0,05). rebaudiana (Bertoni). pinnata sel, sitoplasma dan stomata yang terletak segar hilang pada proses pengeringan dan penyerbukan. Lampiran 6 Perhitungan susut pengeringan dan rendemen ekstrak.